.

Status YM

Rabu, 01 Agustus 2012

Antara Komunitas,Komoditas dan Aktualisasi Diri

Trend membentuk sebuah Komunitas beberapa tahun belakangan ini menunjukan bahwa masyarakat kini membutuhkan suatu wadah untuk saling bertukar informasi baik yang didasarkan akan Hobi, Pekerjaan, Bisnis, dll.
Tahun 2011 bahkan menurut pengamatan saya pribadi untuk wilayah Tasikmalaya menunjukan trend yang sangat positif akan hal ini,sehingga tidak salah saya menganggap bahwa '2011 merupakan Tahun Komunitas untuk Kota Tasikmalaya".
Dalam membentuk sebuah komunitas tidak sedikit yang hanya membentuk dan berakhir 'antara ada dan tiada'. Komunitas dibangun akan sebuah kesamaan dan tentu dengan komitmen untuk mengembangkannya dalam beragam kegiatan untuk mendapatkan pengakuan 'de facto' n 'de jure'. 

Kini dengan kemajuan teknologi internet dengan fasilitas sosial media yang semakin marak di berbagai kalangan masyarakat semakin memudahkan dalam menjaring kawan dengan kesamaan tadi untuk membangun sebuah komunitas. Teringat saat membangun Komunitas Bike To Work Tasikmalaya, hanya dengan membangun sebuah website,mengumumkan via Facebook , Twitter , SMS Broadcast dan BBM Broadcast saat itu mamapu mengumpulkan para pekerja bersepeda untuk bersama-sama mengkampanyekan sepeda di tasikmalaya yang kini memiliki anggota lebih dari 600 orang dari berbagai latar belakang pekerjaan yang berbeda, dan sampai saat ini, diseminasi informasi pada komunitas b2w pun mengedepankan penggunaan teknologi seperti Website, Sosial Media, Milis, SMS Milis, SmS Broadcast dll karena komitmen awalnya membangun komunitas yang papperless juga.

Begitupun dengan Komunitas Blogger Tasikmalaya (http://bloggertasik.org) yang dibangun atas dasar kecintaan akan Tasikmalaya dengan Tag Line 'Tasikmalaya..Tasik Eksis di Dunia Maya', untuk mengajak masyarakat Tasikmalaya yang tidak cukup hanya menulis status di jejaring sosial, mulai menulis di Blog pribadinya tanpa melupakan bahwa kita memiliki Visi yang sama akan 'Eksistensi Tasikmalaya di Dunia Maya' sesuai dengan Tag Line tadi. Bersama rekan-rekan Blogger Tasik sebut saja Kang Duddy, Kang Iwok, Nunu, Rina, dll yang dikumpulkan akan kesamaan dan melalui jejaring sosial bersepakat untuk mengangkat tema-tema tentang Tasikmalaya disamping tulisan-tulisan pribadinya.
Ternyata apa yang saya bersama beberapa kawan lakukan untuk membangun komunitas diikuti oleh komunitas lain untuk memberikan informasi dan membangun komunitasnya. Beberapa pentolan komunitas sering berkonsultasi tentang bagaimana membesarkan nama komunitasnya baik di tingkat lokal maupun nasional..ya jawaban simpel nya adalah "mainkan di social media kang"...

Komunitas masa kini memiliki daya tarik tersendiri dan memiliki potensi menjadi sebuah komoditas atau hanya sekedar aktualisasi diri maupun keduanya bersamaan walau yang terakhir ini seringkali bias.
Beberapa kawan yang membangun komunitas 'antara ada dan tiada' dengan jumlah anggota yang itu-itu saja memiliki kecenderungan arah yang berubah menjadi komoditas. Membentuk sebuah komunitas untuk dijadikan sebuah 'pasar' dagangan dan jasa yang ada dari si pemrakarsa. Kondisi Komunitas menjadi Komoditas memang menjadi salah satu tantangan terbesar saat sebuah komuni mulai tumbuh berkembang dan jangan salah, masalah akan semakin kompleks tatkala komunitas sudah besar yang memungkinkan terjadinya kehancuran apalagi sang pemrakarsa yang sering dianggap ketua komunitas tergiur akan sebuah untung rugi dan kepentingan pribadi.

Untuk saya pribadi, kondisi diatas adalah sebuah pilihan yang tidak perlu untuk diperdebatkan karena manusia berhak memilih selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat, bahkan kalaupun ingin bertentangan ya kembali bahwa ini adalah pilihan dengan resiko nya masing-masing.
Aktualisasi diri, seperti yang dikemukakan oleh Maslow, bahwa tingkatan terakhir dari Motivasi yang ada dalam diri manusia adalah Aktualisasi Diri. Mungkin ini yang saya ambil untuk bergabung dan membangun sebuah organiasai / komunitas. Kesibukan sehari-hari dalam bekerja pada sebuah lingkungan yang abu-abu membuat diri ingin berada dalam sebuah wadah yang memiliki indikator hitam putih yang jelas.

Beberapa organisasi / komunitas yang saya ikuti antara lain : IKAPTK, Pengurus PPI, Pengurus Koperasi Bina Praja Utama, Komunitas B2W Tasikmalaya, Komunitas Blogger Tasikmalaya, Klub Buku, Wisata Kuliner Tasik dll. Selanjutnya beberapa Website yang saya kelola sebagai salah satu hobi selain bersepeda,travelling, photography antara lain : www.kliktasik.com, wisatakulinertasik.com,ourwedding.biz,b2w-tasikmalaya.org,bloggertasik.org, beberapa situs resmi pemerintah,blog roemahcucur.blogspot.com, dll.
Semua ini hanya sebuah aktualiasasi diri untuk mengisi waktu luang sambil menjalankan hobi yang bermanfaat untuk kemajuan Tasikmalaya tercinta...

Nah, setelah beragam komunitas tumbuh dan berkembang, mulailah trend baru dimana beberapa gelintir orang mencetuskan ide-ide nya membangun sebuah Komunitas yang 'mewadahi' komunitas yang telah lebih dahulu eksis..lihat saja beberapa nama komunitas muncul membawa nama wilayah seakan merupakan forum atau menanungi seluruh komunitas satu rumpunnya (hobi,kewilayahan dll).
Yaaa...inilah dunia komunitas diantara komoditas dan aktualisasi diri yang untuk saya pribadi adalah sebuah pilihan yang tak perlu diperdebatkan...

Powered by Telkomsel BlackBerry®

0 Komentar: