Bagaimana mau memberi kesejahteraan pada "rakyat" Indonesia sebagaimana janji para capres sebelum pemilihan, jika tidak tahu yang mana "rakyat" dan berapa jumlah nya dengan beberapa kategori yang ditetapkan?
Inventarisasi adalah hal yang paling menjemukan dalam bekerja, sebagaimana input data, rekapitulasi data dll merupakan hal yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit dalam pengerjaannya, oleh sebab itu inventarisasi ini merupakan pekerjaan yang cenderung memiliki kelemahan yang sangat besar baik dalam proses, waktu dan hasil akhir.
Berbagai kegiatan proyek pemerintahan dengan menggunakan kata ini justru merupakan pekerjaan yang paling menggiurkan, re check yang dilakukan pun tidak akan maksimal, sebagaimana contoh : inventarisasi aset meja kursi yang ada di kantor pemerintahan se - kabupaten dengan hasil 200.000 buah, maka siapa pun yang melakukan re check tentu membutuhkan dana yang besar (unsur pengawas/pemeriksa),atau misalkan adanya kejanggalan dengan kegiatan itu, tentu tidak mungkin suatu organisasi melakukan kegiatan ulang dengan obyek yang sama, nantinya apa kata dunia?
Tidak perlu jauh-jauh melakukan inventarisasi suatu negara, aset yang tidak bisa berbicara. cukup dengan melakukan inventarisasi pegawai dan kebutuhan organisasi di setiap instansi pemerintahan pun hasilnya ??
Pencarian data pegawai dengan berbagai kriteria misalnya kepangkatan tertentu, latar belakang pendidikan tertentu, Masa Kerja, digabungkan dengan pengalaman kerja masing-masing pegawai tersebut sangat sulit bahkan masih sangat banyak yang tidak lengkap.
me manage SDM yang melakukan inventarisasi pun sangat jauh dari harapan , apalagi melakukan inventarisasi rakyat nya. potensi SDM di setiap pegawai pun masih dipengaruhi oleh faktor-faktor subyektif.
Manajemen SDM (MSDM) merupakan hal yang dianggap mudah dan biasa untuk diperdengarkan di telinga seoranga manager tapi dalam aplikasi nya sangat jauh dari harapan.
0 Komentar:
Posting Komentar