.

Status YM

Jumat, 28 Oktober 2011

Mengembalikan BureaucraZy menjadi BureaucraCy



Kata Birokrasi yang apabila kita dengungkan dalam sebuah obrolan warung kopi atau bahkan dalam obrolan tingkat tinggi selalu merupakan hal yang dipandang miring, negatif, penuh kecurangan dan lambat. Lebih parahnya lagi adalah kita semua menganggap bahwa Birokrasi dengan kondisi seperti itu adalah sesuatu yang LUMRAH. Kadang saat masa kuliah dahulu saya berfikir kalau kata Birokrasi ini selalu menjadi kata tumbal  yang secara teori memiliki pakem-pakem yang jelas dalam penyelenggaraan pemerintahan yang baik namun pada kenyataanya berbanding terbalik.


Birokrasi dilihat dari Teori nya tentu adalah hal yang sangat positif dan penuh dengan semangat Good Governance. Hal ini pula yang terjadi pada beberapa tahun terakhir, Kata Birokrasi yang tadinya selalu menjadi Tumbal akan hal-hal yang negatif, kini dijadikan Tumbal (DALIH)  untuk meningkatkan Produktivitas Pemerintahan.lho kok bisa ... ??

Masih ingat dengan peristilahan Reformasi Birokrasi ?? ya sekarang di depan Kata Birokrasi sudah ada penambahan kata Reformasi...semakin gagah bukan ?? so pasti...
Reformasi Birokrasi menurut pengertian saya merupakan sebuah Proses yang diharapkan akan kembalinya suatu Sistem Birokrasi Carut Marut alias Gila (Bureaucrazy) menjadi Birokrasi yang sesuai dengan Pengertian dan Teori-teori Birokrasi yang dikumandangkan oleh Max Webber dkk (Bureaucracy) yang efektif dan efisien.


Ditinjau dari sudut etimologi, maka perkataan birokrasi berasal dari kata bureau dan kratia (Yunani), bureau artinya meja atau kantor dan kratia (Yunani)  artinya pemerintahan jadi bukan antara Bureau (Biro dalam B.Inggris) dan Crazy (Gila).
Bureaucrazy yang saya kemukakan disini menunjuk pada istilah realitas birokrasi masa kini pada sebuah negara yang sangat saya cintai.

Dalam Global Competitiveness Report 2010-2011 (World Econo­mic Forum), disebutkan bahwa birokrasi pemerintahan yang tidak efisien menjadi faktor pertama dan paling bermasalah da­lam menjalankan bisnis di Indo­nesia (di mata pengusaha sebagai konsumen). Bahkan mengalahkan faktor korupsi, kurangnya dukungan infrastrukrur, akses pembiayaan perbankan dan kelima adalah laju inflasi.

Reformasi Birokrasi yang seharusnya beranjak pada sebuah kesadaran akan penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean Government) kini menjadikan dalih bahwa Birokrasi yang kini ada dengan predikat terpuruk ini harus direformasi dengan mengedepankan Remunerasi bukan Kinerja. Walau ini menjadikan perdebatan akan mana yang terlebih dahulu diperdebatkan, pada kenyataan nya Remunerasi selalu menjadi Nomor 1 untuk perjalanan proses Reformasi Birokrasi.

*.... mungkin sebenarnya Asal Kata Birokrasi itu adalah BureauCrazy

0 Komentar: