Beberapa menit yang lalu saya nonton acara di TV tentang kekerasan di Asrama Polisi Palu Sulawesi Tengah, terjadi tanya jawab tentang kejadian tersebut yaitu salah seorang anggota DPR RI dengan Humas Mabes Polri dan tentunya dipandu oleh pembawa berita, kejadian itu berlangsung sekitar Tahun 2007, dan si korban yang dipukul adalah satu orang oleh teman-temanya yang katanya satu angkatan. satu angkatan saja sudah begitu ya?
Dapat dilihat si korban di tampa bolak balik lalu ditendang, saya melihatnya cukup prihatin juga, alsannya hal itu dalam rangka perpisahan temannya karena ada mutasi di saat itu. POLRI yang memang sampai saat ini merupakan institusi penegak hukum yang terus berusaha memperbaiki citra dirinya untuk lebih baik lagi-lagi dicoreng oleh hal seperti ini.
Lalu yang paling aneh lagi, ada wawancara dengan KAPOLDA Sulawesi Tengah, beliau berbicara bahwa katanya sudah melakukan telepon langsung dengan korban dan semua itu hanya sebuah SKENARIO untuk kenang-kenangan, Begitu keukeuhnya Kapolda ini menyampaikan hal tersebut.
Geli saya mendengarnya, dan cukup prihatin juga saat Kapolda ini berbicara seperti ini, Humas Mabes POLRI saja tidak berani membela diri tapi akan melakukan investigasi dulu, seharusnya sebagai sosok Jenderal dengan jabatan KAPOLDA jangan dulu berbicara membela diri, masyarakat malah akan tertawa dan menghujat. Justru yang dibutuhkan adalah kerendahan hati untuk siap menindak apabila hal ini memang jelas terbukti sebagaimana yang di ungkapakan Humas Mabes Polri Bapak Abu Bakar.
Melihat hal seperti ini, merupakan hal yang tidak asing bagi saya, tapi seharusnya semua ini sudah berakhir apalagi mereka sudah lulus atau sudah tidak dalam lembaga pendidikan. Mungkin sikap dewasa yang mereka miliki belum sepenuhnya terpupuk dalam diri, dengan pendidikan yang tidak sampai 1 tahun, apa yang dimiliki belum sepenuhnya dikuasai, yang ada hanya arogansi.
0 Komentar:
Posting Komentar