Selasa, 27 Oktober 2009
Selasa, 02 Juni 2009
Kritik dan Saran
6/02/2009 11:43:00 AM
No comments
Mohon masukan kritik dan saran yang membangun untuk Blog ini ... Thanks...
Kamis, 19 Februari 2009
Kekerasan Polisi di ASPOL Palu katanya "skenario" ??
Beberapa menit yang lalu saya nonton acara di TV tentang kekerasan di Asrama Polisi Palu Sulawesi Tengah, terjadi tanya jawab tentang kejadian tersebut yaitu salah seorang anggota DPR RI dengan Humas Mabes Polri dan tentunya dipandu oleh pembawa berita, kejadian itu berlangsung sekitar Tahun 2007, dan si korban yang dipukul adalah satu orang oleh teman-temanya yang katanya satu angkatan. satu angkatan saja sudah begitu ya?
Dapat dilihat si korban di tampa bolak balik lalu ditendang, saya melihatnya cukup prihatin juga, alsannya hal itu dalam rangka perpisahan temannya karena ada mutasi di saat itu. POLRI yang memang sampai saat ini merupakan institusi penegak hukum yang terus berusaha memperbaiki citra dirinya untuk lebih baik lagi-lagi dicoreng oleh hal seperti ini.
Lalu yang paling aneh lagi, ada wawancara dengan KAPOLDA Sulawesi Tengah, beliau berbicara bahwa katanya sudah melakukan telepon langsung dengan korban dan semua itu hanya sebuah SKENARIO untuk kenang-kenangan, Begitu keukeuhnya Kapolda ini menyampaikan hal tersebut.
Geli saya mendengarnya, dan cukup prihatin juga saat Kapolda ini berbicara seperti ini, Humas Mabes POLRI saja tidak berani membela diri tapi akan melakukan investigasi dulu, seharusnya sebagai sosok Jenderal dengan jabatan KAPOLDA jangan dulu berbicara membela diri, masyarakat malah akan tertawa dan menghujat. Justru yang dibutuhkan adalah kerendahan hati untuk siap menindak apabila hal ini memang jelas terbukti sebagaimana yang di ungkapakan Humas Mabes Polri Bapak Abu Bakar.
Melihat hal seperti ini, merupakan hal yang tidak asing bagi saya, tapi seharusnya semua ini sudah berakhir apalagi mereka sudah lulus atau sudah tidak dalam lembaga pendidikan. Mungkin sikap dewasa yang mereka miliki belum sepenuhnya terpupuk dalam diri, dengan pendidikan yang tidak sampai 1 tahun, apa yang dimiliki belum sepenuhnya dikuasai, yang ada hanya arogansi.
Rabu, 04 Februari 2009
Selasa, 20 Januari 2009
Oh Guru-ku !! kenapa lagi-lagu mengeluh !!! Lagi-lagi kesejahteraan !!!
Entah apa yang ada di benak para pendidik kita, hampir di setiap kesempatan selalu mengeluarkan keluhan. Teringat beberapa Tahun lalu saat para Guru melakukan demo kenaikan Gaji, akhirnya Gaji mereka dinaikan, Gaji naik lantas apa timbal balik nya?? apa degan Gaji naik, murid sekolah menjadi semakin Pintar ?? berapa perbandingan nilai kelulusan UAN dari tahun ke tahun menjadi naik? harusnya dinaikan menjadi angka 8, karena dengan begitu akan memberikan tanggung jawab para Guru mengajar siswanya agar mampu. pasti ada alasan lagi...hmmmm
Baca di okezone.com atau klik disini "Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memanfaatkan kesempatan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk berkeluh kesah tentang kesejahteraan guru yang masih di bawah standar hidup layak. "
sampai kapan menuntut teruuusss, menganggap profesinya adalah yang paling penting di negeri ini, kenapa tidak berpikir Global, pikirkan negara ini, buktikan dahulu loyalitas dan kemampuan dan manfaat dengan kenaikan Gaji kemarin (sertifikasi) setelah ada bukti bahwa kenaikan gaji berdampak positif dengan peningkatan kualitas anak didik.
Kasian negeri ini....semua menganggap dirinya bahwa SAYALAH,,KAMI LAH,,oh my God...
"Mereka mengusulkan kepada presiden agar ada standar upah minimum bagi guru honorer, guru wiyata bakti, dan guru tidak tetap.
"Apabila mereka tidak mungkin diangkat sebagai PNS, setidaknya perlu penetapan upah minimal pendidikan bagi guru, termasuk guru swasta," tambah Sulistiyo
kenapa yang dipikirkan hanya Gaji dan Gaji, setelah Gaji dinaikan dengan upah minimal sekian, terus apa tidak perlu di buat pengaturan maksimal jumlah Guru dalam 1 sekolah ? karena terlalu banyak Guru juga akan membuat in efisiensi anggaran..sudah ada payung hukumnya mengatur hal ini?? sudah ada payung hukumnya apabila ada murid yang tidak lulus UAN ada dampak juga ke kinerja guru nya?? tidak ada ?? jadi hanya Gaji ?? (inilah sekilas percakapan-percakapan dengan beberapa teman saat mendiskusikan Gaji dan mengeluh teruuuuss)
"Menurut hemat saya karena pendidikan itu adalah tugas khusus, maka upahnya minimal Rp2 juta. Tentu ada kriterianya yaitu mereka yang bekerja selama enam hari dalam seminggu," tandasnya. "
sepertinya tidak semua pengurus adalah Guru dan mengenal Guru, dikatakan bahwa pendidikan adalah Tugas khusus, jadi yang selain profesi Guru itu umum ?? bekerja selama 6 hari dalam seminggu, dalam 1 hari berapa jam bekerja pak?? dari jam 07 s.d. 15.30 ?? atau hanya sampai jam 12 ?? terus apabila ada libur panjang selama 2 minggu, gaji hanya di berikan 1/2 nya??
Sedangkan untuk kenaikan Gaji kemarin saja yang cukup besar, dengan alasan kesejahteraan, padahal jika berbicara kesejahteraan itu relatif (betul tidak??) masih banyak yang pegawai2 di Kota Besar bergaji 2,5 juta menilai belum sejatera, sedangkan di kota kecil gaji segitu sangat di dambakan.
Kenaikan Gaji yang terakhir yang ditunjang dengan harus lulus sertifikasi memang bagus sekali program sertifikasi itu, tapi saat ada yang tidak lulus sertiifkasi mau apa?? oooh ternyata ada solusi yaitu dengan diklat, jadi ceritanya gajinya sama2 naik hanya jalannya saja dibedakan sedikit. (mulai mengarah ke sosialis tuh...jangan sampe jadi komunis,,sama rata,,sama rasa) harusnya, yang berkualitas bergaji besar, yang tidak berkualitas ya terima kenyataan tidak ikut-ikut naik gaji...inilah baru yang dinamakan KOMPETISI.
"Karena Negara ini lemah dalam hal berkompetisi, sehingga tidak ada salahnya, yang tidak lulus jangan di diklatkan lagi, pemborosan lagi namanya, apalagi dengan jadwal yang ketat sampai malam, lagi-lagi tidak terpikirkan rata-rata guru yang tidak lulus usia berapa?? walaupun masih muda , kan sebagai pengajar tahu batasan maksimal manusia normal menerima materi di kelas?? mulailah berkompetisi mulai dari pengajar nya dulu"
mau sampai kapan negeri ini maju jika hanya dengan mengeluh dan meminta,, negeri ini sedang sekarat akan nasionalisme pak, kemunduran nasionalisme generasi muda dipupuk di sekolah, buktinya sekarang anak sekolah bagaimana?? hmmmm...sabar negaraku...
Pikirkan Apa yang sudah kamu berikan pada negara ini,, bukan apa yang sudah kamu terima dari negara ini..!!!
Baca di okezone.com atau klik disini "Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) memanfaatkan kesempatan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk berkeluh kesah tentang kesejahteraan guru yang masih di bawah standar hidup layak. "
sampai kapan menuntut teruuusss, menganggap profesinya adalah yang paling penting di negeri ini, kenapa tidak berpikir Global, pikirkan negara ini, buktikan dahulu loyalitas dan kemampuan dan manfaat dengan kenaikan Gaji kemarin (sertifikasi) setelah ada bukti bahwa kenaikan gaji berdampak positif dengan peningkatan kualitas anak didik.
Kasian negeri ini....semua menganggap dirinya bahwa SAYALAH,,KAMI LAH,,oh my God...
"Mereka mengusulkan kepada presiden agar ada standar upah minimum bagi guru honorer, guru wiyata bakti, dan guru tidak tetap.
"Apabila mereka tidak mungkin diangkat sebagai PNS, setidaknya perlu penetapan upah minimal pendidikan bagi guru, termasuk guru swasta," tambah Sulistiyo
kenapa yang dipikirkan hanya Gaji dan Gaji, setelah Gaji dinaikan dengan upah minimal sekian, terus apa tidak perlu di buat pengaturan maksimal jumlah Guru dalam 1 sekolah ? karena terlalu banyak Guru juga akan membuat in efisiensi anggaran..sudah ada payung hukumnya mengatur hal ini?? sudah ada payung hukumnya apabila ada murid yang tidak lulus UAN ada dampak juga ke kinerja guru nya?? tidak ada ?? jadi hanya Gaji ?? (inilah sekilas percakapan-percakapan dengan beberapa teman saat mendiskusikan Gaji dan mengeluh teruuuuss)
"Menurut hemat saya karena pendidikan itu adalah tugas khusus, maka upahnya minimal Rp2 juta. Tentu ada kriterianya yaitu mereka yang bekerja selama enam hari dalam seminggu," tandasnya. "
sepertinya tidak semua pengurus adalah Guru dan mengenal Guru, dikatakan bahwa pendidikan adalah Tugas khusus, jadi yang selain profesi Guru itu umum ?? bekerja selama 6 hari dalam seminggu, dalam 1 hari berapa jam bekerja pak?? dari jam 07 s.d. 15.30 ?? atau hanya sampai jam 12 ?? terus apabila ada libur panjang selama 2 minggu, gaji hanya di berikan 1/2 nya??
Sedangkan untuk kenaikan Gaji kemarin saja yang cukup besar, dengan alasan kesejahteraan, padahal jika berbicara kesejahteraan itu relatif (betul tidak??) masih banyak yang pegawai2 di Kota Besar bergaji 2,5 juta menilai belum sejatera, sedangkan di kota kecil gaji segitu sangat di dambakan.
Kenaikan Gaji yang terakhir yang ditunjang dengan harus lulus sertifikasi memang bagus sekali program sertifikasi itu, tapi saat ada yang tidak lulus sertiifkasi mau apa?? oooh ternyata ada solusi yaitu dengan diklat, jadi ceritanya gajinya sama2 naik hanya jalannya saja dibedakan sedikit. (mulai mengarah ke sosialis tuh...jangan sampe jadi komunis,,sama rata,,sama rasa) harusnya, yang berkualitas bergaji besar, yang tidak berkualitas ya terima kenyataan tidak ikut-ikut naik gaji...inilah baru yang dinamakan KOMPETISI.
"Karena Negara ini lemah dalam hal berkompetisi, sehingga tidak ada salahnya, yang tidak lulus jangan di diklatkan lagi, pemborosan lagi namanya, apalagi dengan jadwal yang ketat sampai malam, lagi-lagi tidak terpikirkan rata-rata guru yang tidak lulus usia berapa?? walaupun masih muda , kan sebagai pengajar tahu batasan maksimal manusia normal menerima materi di kelas?? mulailah berkompetisi mulai dari pengajar nya dulu"
mau sampai kapan negeri ini maju jika hanya dengan mengeluh dan meminta,, negeri ini sedang sekarat akan nasionalisme pak, kemunduran nasionalisme generasi muda dipupuk di sekolah, buktinya sekarang anak sekolah bagaimana?? hmmmm...sabar negaraku...
Pikirkan Apa yang sudah kamu berikan pada negara ini,, bukan apa yang sudah kamu terima dari negara ini..!!!
Langganan:
Postingan (Atom)